Senin, 21 Februari 2011

AKSI 17 MARET 2010

Lingkar Kajian Kebijakan dan Strategi Perubahan Sragen (LINTAS), kembali mendatangi Kantor Pemkab Sragen menuntut mundurnya Untung Wiyono dari jabatannya sebagai Bupati Sragen. Aksi dimulai jam 10.30 WIB. Aksi ini sempat diguyur hujan deras, namun orasi tetap berjalan.
Aksi yang diikuti 500 orang tersebut dijaga ketat oleh aparat keamanan. Dari pantauan Kilat, sejumlah aparat disiagakan untuk membuat pagar betis di sekitar kantor Setda dari Jalan Raya Sukowati hingga Jalan WR Supratman. Bahkan, polisi juga menyiagakan satu unit water canon dan kawat berduri untuk antisipasi tindak anarkis.
Dalam aksi yang keempat ini, LINTAS kembali menuntut agar Untung mundur dari jabatannya. Selain itu, juga menantang Bupati agar berdialog dengan masyarakat dalam dialog terbuka. Aksi ini juga dilakukan untuk menagih utang pedagang beras kepada BUMD di Sragen yang telah memberi kuasa kepada LINTAS. Pedagang beras ini meminta agar PD PAL melunasi utangnya sebesar Rp 1.07 miliar.
Setelah melakukan dialog yang a lot, akhirnya perwakilan LINTAS diterima oleh Asisten III Ruwiyatmono, Kepala BUMD Suparmin dan Kepala PD PAL Budi Pranowo. Dalam dialog tersebut, LINTAS membeberkan dan memperlihatkan surat pernyataan dan surak kuasa ke LINTAS untuk mengurus utang tersebut. Dalam surat pernyataan itu, besaran utang berkisar antara Rp 35 juta – Rp 400 juta.
Dalam dialog tersebut, Direktur PD PAL mengatakan akan melakukan pembayaran utang tersebut kepada pedagang beras. Namun, pengembalian akan dilakukan secara bertahap.
Ketika dialog terjadi, di luar gedung Pemda hujan mengguyur dengan deras. Namun aksi orasi terus berjalan. Setelah terjadi dialog dan mendengar kesanggupan dari PD PAL, akhirnya massa demonstran membubarkan diri sekitar pukul 13.30 WIB.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar