Sinar matahari belum begitu menggeliat, namun puluhan aktivis dari berbagai elemen yang ada di Kabupaten Sragen sudah berkumpul di alun-alun Sragen sejak pukul 05.30 WIB. Ketika sudah menunjukkan pukul 06.00 WIB, para aktivis itu terpecah menjadi tiga bagian menuju ke pintu masuk Pengadilan Negeri Sragen, pintu masuk Pemda Sragen yang dari selatan dan pintu masuk Pemda dari arah timur.
Aksi ini bertepatan dengan pelaksanaan upacara Hari Pendidikan Nasional yang dipusatkan di halaman Pemda Sragen. Aksi yang dimulai pada pagi hari itu membuat repot para pegawai dan peserta upacara yang akan mengikuti uacara. Massa juga melakukan sweeping sejumlah PNS yang bakal mengikuti upacara Hardiknas.
Tidak hanya itu, adu mulut sampai adu otot terjadi saat massa menembus pagar betis aparat pengendalian massa (Dalmas) Polres Sragen. Akibatnya seorang anggota Pemuda Panca Marga (PPM) Angga alias Jegos mengalami luka cukup parah di bagian kepala. Anggota PPM berpotongan aparat itu sempat diamankan petugas Polres Sragen. Namun Jegos berhasil dikeluarkan dan dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Ketika upacara akan dimulai, massa pendemo terpecah menjadi dua bagian, yakni di depan pintu barat dan timur tempat masuknya para pegawai negeri sipil (PNS) ke kompleks Pemkab Sragen. Massa menghalang-halangi dan melakukan aksi sweeping PNS yang bakal mengikuti upacara Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).
Upacara Hardiknas yang sedianya dihadiri Bupati sebagai pembina upacara gagal. Pembina upacara dilaksanakan pejabat pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Darmawan Minto Basuki. (sekarang menjadi Sekda)
Di tengah-tengah upacara berlangsung, massa bergerak menjadi satu dan dengan satu komando merangsek menuju pintu depan pemda. Tak ayal lagi, bentrokan antara demonstran dengan aparat tak terhindarkan lagi. Suara dentuman pukulan antara bambu dengan tameng aparat terdengar ramai, namun aksi itu hanya terjadi beberapa menit saja.
”Sebelumnya sudah ada kesepakatan dengan pihak Polres. Massa pendemo dikurangi agar bisa masuk kompleks Pemkab. Kesepakatan antara kami dan Polres dikhianati, ternyata kami tetap tidak boleh masuk. Aksi brutal warga dipicu oleh kebijakan sepihak Polres Sragen,” tegas Koordinator Aksi Demo, Jamal.
Kapolres Sragen AKBP Drs Jawari (saat aksi berlangsung) mengingatkan langsung kepada pendemo agar jangan anarkhis. Kapolres mengimbau agar pelaksanaan aksi berlangsung tertib. Setidaknya ada satu peleton anggota Dalmas yang disiapkan untuk mengantisipasi aksi demo. ”Tolong hormati upacara Hardiknas. Selain itu jangan main hakin sendiri dan jangan anarkhis,” tambahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar