Selama ini Kabupaten Sragen dalam keadaan tenang, sepi dari aksi-aksi perlawanan terhadap pemerintahan yang dikendalikan oleh Untung Wiyono, selaku Bupati Sragen yang sudah menajabat selama dua periode. Kini, di akhir masa pemerintahannya, aksi perlawanan muncul dan mengguncang Bumi Sukowati. Bersama ini, Tabloid Kilat membuat Edisi Khusus dengan judul SRAGEN MENANGIS. Berikut ini rekaman aksi perlawanan tersebut dari awal sampai berita ini ditulis. Laporan ini langsung dari lapangan yang digali dan dilakukan investigasi langsung oleh Pemimpin Redaksi Tabloid Kilat, Ady Sriyono.
Sragen, Kilat
Perlawanan dari masyarakat Sragen yang tergabung di Lembaga Swadaya Masyarakat Lingkar Kajian Kebijakan dan Strategi Perubahan Sragen (LSM LINTAS), diawali dengan audiensi ke gedung DPRD Kabupaten Sragen pada tanggal 18 Februari 2010. Audiensi tersebut menanyakan tentang kunjungan Bupati ke Dubai UEA pada 13-19 Februari 2010. Dalam audiensi tersebut diperoleh jawaban dari Bupati Sragen Untung Wiyono yang disampaikan dalam surat surat
Diberitahukan dengan hormat, bahwa Kabupaten Sragen mendapatkan kepercayaan diundang oleh Duta Besar RI di Persatuan Emirat Arab (PEA), untuk mengikuti pameran berskala internasional yang sangat strategis dan efektif untuk promosi komoditi ekspor memasuki pasar Timur Tengah, yaitu “Dubai
Setelah berkunjung ke Sragen secara pribadi sebanyak 2 (dua) kali, Bapak Dubes melihat bahwa Kabupaten Sragen mempunyai banyak potensi yang layak dikembangkan sebagai komoditi ekspor untuk kawasan Timur Tengah, yang kemudian disepakati adalah :
Di samping itu akan diatur pertemuan antara Bupati dan delegasi dengan calon investor dan kalangan bisnis setempat yang tertarik melakukan kegiatan bisnis dengan Kabupaten Sragen.
Sehubungan dengan hal tersebut, kami Bupati Sragen disertai delegasi yang terdiri dari 3 (tiga) orang Kepala SKPD, 2 (dua) orang PNS, serta para pelaku bisnis terkait, mengadakan kunjungan ke Dubai lima
Demikian untuk menjadikan maklum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar